Jurnal Pembelajaranku

 

📝 JURNAL PEMBELAJARANKU

✨ Aksi Nyata - Jurnal Pembelajaranku

Tema: Ide apa yang Bapak/Ibu guru dapatkan setelah belajar topik ini?

Setelah saya mempelajari elemen teks deskripsi dan bagaimana perencanaan pembelajaran bisa dirancang dengan menggunakan pendekatan Understanding by Design (UbD), saya mendapatkan beberapa ide penting yang bisa saya terapkan di kelas:

1. Mengaitkan Pembelajaran dengan Masalah Nyata
Saya mendapatkan ide untuk mengaitkan materi teks deskripsi dengan lingkungan di sekitar siswa. Misalnya, di sekitar sekolah banyak ditemui tempat – tempat yang memiliki nilai histori . Ini bisa menjadi konteks belajar yang menarik dan relevan bagi siswa. Melalui proyek sederhana, siswa bisa mendeskripsikan salah satu bangunan bersejarah secara detail.
2. Mengembangkan Proyek Kolaboratif
Ide lain yang saya dapatkan adalah mengembangkan proyek kolaboratif antar siswa, di mana mereka bekerja dalam kelompok untuk mendeskripsikan secara detail bangunan bersejarah tersebut agar pembaca memiliki gambaran secara detail mengenai bangunan yang telah dideskripsikan.
3. Menggunakan Backward Design dalam Perencanaan
Saya menyadari pentingnya memulai perencanaan pembelajaran dengan menentukan tujuan akhir terlebih dahulu. Tujuan saya adalah agar siswa tidak hanya memahami konsep dari teks deskripsi, tetapi juga mampu menerapkannya untuk menyelesaikan masalah nyata di sekitar mereka. Oleh karena itu, saya akan mendesain penilaian yang tidak hanya berupa tes tertulis, tetapi juga laporan proyek.
4. Mengintegrasikan Refleksi Diri Siswa
Saya juga ingin rutin meminta siswa membuat jurnal refleksi, di mana mereka menuliskan bagaimana mereka mendeskripsikan tempat atau keadaan yang ada disekitar mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa membangun kesadaran terhadap lingkungan dan pemahaman bermakna.

Kesimpulan Pribadi:

Belajar topik ini memberi saya inspirasi untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual, bermakna, dan berdampak. Saya ingin membawa semangat eksplorasi dan pemecahan masalah nyata ke dalam kelas bahasa Jawa. sehingga siswa merasa pembelajaran mereka relevan dengan dunia nyata.